Sabtu, 05 Mei 2012

Cerpen 'penyesalan'

Diposting oleh Unknown di 06.48
Hai.. kali ini aku mau posting cerpen hasil karyaku sendiri. Happy reading :)

Penyesalan
by : Novita Putri


Karin dan Rayhan merupakan siswa dan siswi kelas XI salah satu SMA di Kota Bandung yaitu SMA Bintang. Mereka sudah berpacaran sejak mereka masih duduk di bangku SMP yaitu sekitar 3tahun lalu, mereka berdua saling menyayangi. Akan tetapi hubungan mereka akan segera berakhir, karena ayah Rayhan akan di pindah tugas kan ke Kota Jakarta. Awalnya Rayhan menolak keinginan ayahnya yang menyuruhnya untuk mengikuti ayahnya pindah ke Jakarta, dengan berbagai alasan dan bujukan yang dilakukan oleh ayahnya, akhirnya Rayhan pun mengikuti keinginan ayahnya. Rayhan bingung bagaimana cara bilangnya ke Karin, dia yakin Karin pasti sangat kecewa dengan dirinya. Setelah dipikirkan dengan matang akhirnya Rayhan memberanikan diri untuk mencerita semuannya ke Karin dan Rayhan mengajak Karin untuk bertemu di taman yang biasa mereka berdua kunjungi.  

“Karin aku mau ngomong sesuatu ke kamu” Kata Rayhan sambil berusaha menatap mata Karin seolah ia ingin memberitahu sesuatu yang sangat penting
“Ngomong aja Han, ada apa? Sepertinya ada sesuatu yang penting” Jawab Karin    
“Rin, sepertinya kita harus berpisah” Kata Rayhan langsung to the point       
“Loh kenapa Han?Apa aku ada salah sama kamu?” Jawabnya Karin  
“Bukan karna kamu punya salah ke aku, tapi karena aku harus ikut pindah ayahku ke Jakarta” Jawab Rayhan          
“Pindah ke Jakarta? Mau ngapain pindah ke Jakarta?” Tanya Karin dengan spontan          
“Ayahku dipindah tugaskan ke kantor pusat di Jakarta” Kata Rayhan
“Kenapa kamu baru sekarang bilangnya?” Kata Karin 
“Soalnya aku bingung gimana cara bilangnya ke kamu Rin” Jawabnya        
“Tapi kita gak putus kan Han?” Tanya Karin sambil berusaha agar air matanya tak jatuh
Sorry Rin, aku gak bisa pacaran jarak jauh” Jawab Rayhan    
“Kan kita bisa berkomunikasi lewat telepon, sms, FB, twitter, dan lainnya Han” Kata Karin           
“Maaf Rin, aku tetap gak bisa” Kata Rayhan       
“Kamu jahat Han, kamu tega sama aku!” Kata Rayhan  
“Maafin aku Rin, sebenarnya aku juga gak mau kita pisah seperti ini. Ya tapi mau gimana lagi” Jawab Rayhan meyakinkan Karin 
“Pokoknya kamu jahat Han! Kamu tega! Aku benci sama kamu! Aku benci!” Kata Karin sambil meniggalkan Rayhan
Karin pun langsung berlari dan sambil meneteskan air matanya meninggalkan Rayhan sendirian di taman.
            Putus cinta dan patah hati, itulah yang sedang dirasakan oleh Karin pada saat ini. Ya bagaimana tidak, orang yang sangat dia sayangi akan meninggalkan dia secara tiba-tiba karena Rayhan harus ikut ayahnya pindah keluar kota. Karin menjalani hari-harinya dengan perasaan sedih, akan tetapi dia tidak menghadapi masalah ini sendirinya. Karin memiliki seorang sahabat yang sangat peduli terhadap Karin yaitu Rendy yang biasa dia panggil Ren.  

            Hari ini adalah hari Minggu dan pada hari ini Karin berniat untuk membersihkan dan merapikan kamarnya. Pada saat Karin membersihkan kamarnya, dia menemukan sebuah box yang bewarna hitam dan dia membuka box tersebut. Ternyata box tersebut berisi benda-benda kenangan antara Karin dan Rayhan. Karin langsung meneteskan air matanya karena dia teringat akan kenangannya selama ia bersama Rayhan. Karin merasa dirinya tak sanggup untuk menanggung perasaan ini sendirian. Karin berinisiatif untuk bercerita ke Ren. Karin pun langsung menelpon Ren.     

“Hallo? Ren?” Kata Karin      
“Iya, ada apa Rin?” Jawab Ren        
“Lagi sibuk gak? Now I am very need you, Ren” Kata Ren 
“Aku gak lagi sibuk kok Rin, kerumahku aja sekarang” Jawab Ren          
“OK aku kesana sekarang ya” Kata Karin   
“OK sip kutunggu” Jawab Ren         

Setelah mendengar jawaban dari Ren, Karin langsung menuju rumah Ren yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Dalam hitungan menit Karin telah sampai di depan rumah Ren, lalu Karin segera mengetuk pintu rumah Ren.     
“Assalamualaikum” Kata Ren sambil mengetuk pintu rumah Ren
“Waailaikumsalam, oh Karin. Ayo silahkan masuk Rin” Jawab Ibu Ren sambil membuka pintu           
“Iya trima kasih tante, Ren nya ada tante?” Tanya Karin sambil masuk menuju ruang tamu    
“Ada. Sebentar ya tante panggilkan dulu” kata Ibunya Ren
Terdengar suara Ibunya Ren memanggil Ren, “Ren ini ada Karin nih, cepet sini turun”
“Iya bu” Jawab Ren   
*Tak lama kemudian Ren segera menghampiri Karin yang sudah dari tadi menunggunya di ruang tamu
“Hai Rin, maaf ya sudah lama nunggu” Sapanya sambil menghampiriku           
“Iya gak apa-apa nyantai aja lagi” Jawab Karin    
“Oh ya sebenarnya ada apa Rin? Kok dari suaramu ditelpon tadi sepertinya kamu ada masalah” Jawab Rendy dengan nada agak penasaran          
“Ren, jalan keluar aja yuk. Gak enak nih mau cerita tapi ada Ibu kamu” Ajak Karin     
“Oke, tapi aku izin sama ibuku dulu ya” Jawabnya           
“Sip” Kataku  

Setelah Rendy izin sama ibunya, Karin dan Rendy langsung pergi ke Café tempat biasa mereka nongkrong menggunakan mobil kesayangan Rendy.

Sesampainya di café, Rendy langsung bertanya ke Karin apa yang mau Karin pesan. Lalu Karin menjawab, aku seperti yang biasa aja Ren. Rendy langsung duduk didekat Karin.
“Oh ya Rin, tentang yang tadi itu apa kamu lagi ada masalah?” Tanya Rendy ke Karin           
“Iya Ren, tadi sewaktu aku lagi beresin kamar, aku nemuin box yang isinya tentang semua kenanganku dengan Rayhan dan aku jadi teringat semua tentang Rayhan” Jawab Karin menjelaskan panjang lebar           
“Udahlah Rin, jangan kamu ingat-ingat lagi tentang dia. Lebih baik lupakan dia dan kamu harus menjalani hidupmu tanpa adanya bayangan dia lagi dipikranmu” Kata Ren dengan nada bijaksana          
“Iya aku tau Ren dan dari awal semenjak dia pergi meninggalkanku aku sudah berniat untuk menjalani kehidupanku seperti itu, akan tetapi itu semua sangat sulit, melakukan itu semua tak semudah seperti membalikkan telapak tangan” Kata Karin sambil meneteskan air mata          
“OK-ok iya aku tau, tapi kenapa selalu Rayhan, Rayhan, Rayhan dan Cuma Rayhan yang ada dipikaranmu? Apa kamu gak pernah ngerti dan gak pernah tau gimana perasaanku selama ini ke kamu?” Kata Ren sambil berusaha menatap mata Karin      
“Selama ini kita kan Cuma sahabatan dan gak pernah lebih dari itu Ren” Jawab Karin sambil menangis


*Lalu suasana mendadak hening untuk beberapa saat.
“Hm.. Ok kamu mau gak jadi pacarku? Aku akan membantumu untuk melupakan Rayhan’’ Tanya Rendy melepaskan keheningan       
“Kamu gak lagi ngigokan Ren? Kita ini sahabatan Ren” Kata Karin          
“Memangnya sahabat gak boleh jadi pacar? Kata siapa? Gak ada yang bilang seperti itu kan? dan gak ada juga kan yang melarang kita pacaran?” Kata Ren          

*Karin pun hanya bisa terdiam seribu bahasa, karena dia tak tahu harus menjawab apa.   

“Kalau kamu gak mau jawab sekarang gak apa-apa juga. Tapi yang pasti aku masih nunggu jawabanmu sampai kapan pun. Ya sudah sekarang aku antar kamu pulang kerumahmu” Lanjut Ren        

*Karin hanya menganggukkan kepalanya dan Rendy segera mengantarkan Karin pulang kerumahnya.
            Keesokkan harinya Karin mengajak Rendy untuk bertemu di Café yang kemarin mereka datangi dan di Café tersebut Karin mengungkapkan perasaannya ke Rendy. Karin bilang ke Rendy kalau dia memiliki perasaan yang sama terhadap Rendy dan akhirnya mereka berdua pun jadian.

*Tiga hari kemudian
Pagi ini seperti pagi biasanya Rendy menjemput Karin agar mereka bisa berangkat bareng ke sekolah dan Karin pun tak menolaknya.
“Pagi” Sapa Ren ke Karin      
“Pagi juga, tumben nih kayak begini? Baru aja dapat undian berhadiah ya” Olok Karin           
“Jiahhh.. enak aja. Lain tau” Jawab Ren     
“Jadi? Ohh.. atau abis dapat arisan yaa?” Kata Karin        
“Enak aja” Jawab Ren           
“Ya jadi karena apa? Kasih tau dong” Kata Karin   
“Kasih tau gak ya? Aduh males eh” Lanjut Ren dengan mengolok Karin 


Karin langsung berfikir gimana caranya supaya dia bisa mengetahui kenapa si Ren tiba-tiba bisa sampai seneng banget seperti itu. Setelah beberapa menit kemudian Karin pun mendapatkan ide.
“Huh ya sudahlah, aku berangkat sekolah sendiri aja. Aku gak mau diantar sama kamu” Jawab Karin dengan nada agak cemberut 
“Jiahhh… pagi-pagi ada yang udah ngambek ni, kayak anak kecil gak dikasih permen aja” Olok Ren ke Karin           
“Biarin aja” Jawab Karin dengan singkat    
“Yadeh aku kasih tau” Kata Ren      
“Sebenarnya tadi pagi aku baru dapat info, katanya aku di terima di salah satu Universitas di Ausie. Makanya aku seneng banget. Kan jarang-jarang loh ada kesempatan seperti ini” Lanjut Ren
“Jadi kamu akan kuliah di Ausie dan ninggalin aku sendirian di Bandung gitu?” Tanya Karin  
“Ya kurang lebih seperti itu” Jawab Ren sambil mencubit hidung peseknya si Karin      
“Ohhh” Kata Karin dengan singkat 
“Tapi semua rencana itu mungkin aja bisa berubah” Kata Rendy dengan maksud ingin menghibur Karin

*Beberapa bulan kemudian
Akhirnya sekarang Karin dan Rendy telah lulus dari SMA Bintang di Bandung. Karin berencana untuk melanjutkan pendidikannya di ITB (Institut Teknologi Bandung) sedangkan Rendy, dia masih sangat bingung ingin melanjutkan pendidikannya dimana. Bukan berarti nilai Rendy sangat jelek dan tak ada satu Universitas pun yang mau menerima Rendy sebagai salah satu mahasiswanya, tetapi karena Rendy bingung akan melanjutkan pendidikannya di Ausie atau di ITB bersama Karin. Disatu sisi Rendy ingin sekali bisa merasakan pendidikan di luar negeri, tetapi disisi lain ia tak ingin meninggalkan Karin sendirian di Bandung dan Karin pun tak mau ditinggalkan oleh Rendy. Orang tua Rendy tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, karena mereka yakin Rendy pasti sudah bisa menentukan pilihannya sendiri. Akhirnya Rendy telah memilih untuk melanjutkan pendidikannya di ITB bersama Karin.  
            Tak terasa satu semester telah berlalu dan saat ini Rendy dan Karin sedang liburan semester. Malam ini Rendy mengajak Karin untuk Mengelilingi Kota Bandung, setelah mereka merasa lelah akhirnya mereka memutuskan untuk duduk-duduk di taman di dekat situ. Ternyata Rendy dan Karin berada di taman yang sama pada saat beberapa tahun yang Rayhan dan Karin berpisah. Karin mulai teringat lagi tentang kenangan antara dia dengan Rayhan. Lalu Karin bilang ke Rendy kalau dia ingin pergi ke toilet sebentar. Pada saat Karin ingin pergi ke toilet dengan tak sengaja Karin menabrak seorang cowok, lalu Karin meminta maaf dan diluar dugaannya ternyata cowok itu adalah Rayhan. Yap benar, cowok yang beberapa tahun lalu telah meninggalkan Karin dan membuat Karin patah hati. Karin pun langsung meninggalkan tempat itu.    
           
Dua hari kemudian Rayhan berkunjung ke rumah Karin.         
Lalu Rayhan menyapa “Hai..Apa kabar?”  
“Yah seperti yang kamu lihat sekarang, aku baik-baik saja” Jawab Karin           
“Iya syukur deh. Hei kok melamun sih?” Kata Rayhan      
“Yah gimana gak melamun coba, setelah beberapa tahun hilang tanpa kabar eh gataunya kamu datang tiba-tiba. Langsung kerumahku pula” Jawab Karin       
“Iya maaf” Jawab Rayhan    

Semenjak itu Karin dan Rayhan semakin sering jalan bersama dan tentu saja tanpa sepengetahuan Rendy.           

            Sabtu ini Rayhan mengajak Karin untuk jalan-jalan ke taman dan lagi-lagi taman tersebut adalah taman dimana tempat mereka  berpisah. Ditaman tersebut Rayhan meminta maaf kepada Karin karena beberapa tahun yang lalu dia meninggalkan Karin. Lalu Rayhan mengajak Karin untuk memulai semuanya dari awal lagi, tetapi Karin tidak memberikan jawaban yang pasti kepada Rayhan. Karin tidak menolak dan tidak menerimanya juga. Rayhan berusaha untuk mengerti bagaimana perasaan Karin pada saat ini, sehingga ia memberikan waktu terhadap Karin. Semenjak saat itu Rayhan jadi sering berjalan berdua dengan Karin dan yang pasti tanpa sepengetahuan Rendy. Sampai pada akhirnya satu bulan kemudian Rayhan dan Karin sedang berjalan berdua dan dengan tidak sengaja mereka berdua bertemu dengan Rendy. Karin sangat bingung sekali pada saat itu.          

Lalu Karin bertanya kepada Rendy,
 “kamu ngapain disini? Dan sejak kapan kamu disini?”   
“gak usah tanya-tanya deh. Aku udah cukup lama kok untuk melihat kedekatan kalian” Jawab Rendy
“siapa ini?” Tanya Rayhan   
“aku Rendy pacarnya Karin” Jawab Rendy 
“pacar?” Tanya Rayhan       
“aku bisa jelasin semua ini” Sambung Karin           
“jadi ini yang kamu lakuin selama ini dibelakang aku? aku bener-bener tidak menyangka kamu menghianati aku Rin” Kata Rendy 
“Ya sudah aku mau minta maaf kalau selama aku punya salah sama kamu, makasih ya atas semuanya selama ini. Aku pergi” Lanjut Rendy
“Rendy tunggu” kata Karin  
“Rendy awass!!!!!!!!!!!!!! Rendy!!!!!!” Teriak Karin 

Akhirnya terdengar suara ‘BRUKK’ dan Rendy pun tertabrak sebuah truk besar yang sedang melaju sangat kencang dan Dipangkuan Karin, Rendy sempat berkata “ma..af..fin a..a..ku Rin, a..ku.. gak bi..sa... ja..di yang ter..ter..baik se..la..ma i..ni”. Rendy pun menghembuskan nafas terakhirnya di tempat terjadinya peristiwa. “Rendy bangun, maafin aku Ren” Kata Karin sambil menangis.

Semenjak saat ituRayhan pun meninggalkan Karin karena dia merasa kecewa dengan Karin. Pada saat itu Karin benar-benar menyesal dan sangat sedih. Karena kebodohannya, dia harus kehilangan dua orang yang sangat dia sayang. Karin menyesal karena dia telah menduakan orang yang sangat menyayanginya sampai diakhir hidupnya(yaitu Rendy). Semenjak kejadian itu Karin makin sering mengurung diri di kamar. 
           
            Jika cinta masa lalu datang kembali dan sebelum memutuskan meraihnya kembali, sebaiknya dipikirkan lebih dalam lagi karena seorang di masa lalu bisa menyakitkan bagi orang yang ada di masa depan kita.





0 komentar:

Posting Komentar

 

UkiranJemariku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos